Mereka Yang Selalu Sholat di Awal Waktu

     Adzan shubuh baru saja berlalu, dan sholat shubuh sudah selesai dilakukan. Sarah, gadis kecil berusia 10 tahun itu sedang berdoa. “Allah, berikanlah rezeki kepada Ayah supaya Ayah bisa membelikan buku untukku dan adikku, juga membelikan panci baru untuk Bunda” begitu doa-nya. Selesai berdoa, dia tidak langsung melepas mukena kuningnya. Dia mengambil Al-Quran dirak buku yang berada disebelah meja belajarnya. Dia mengaji 3 surah, selesai mengaji. Ia melepas mukena kuningya, dan melipatnya. Juga sajadahnya, setelah melakukan semua itu. Dia mengambil handuknya kemudian mandi. Selesai mandi, ia memakai baju dan membantu Bunda untuk menyiapkan sarapan. Sarapan hari ini adalah spageti dan nasi goreng, Sarah sangat suka spageti dan nasi goreng. Dia merebus spageti sementara Bunda memasak nasi gorengnya.

    Selesai masak, makanan dihidangkan diatas meja. Setelah itu, mereka berkumpul untuk sarapan Bersama. Sarah makan spageti, adiknya, Aziz, yang masih berusia 8 tahun sedang makan nasi goreng, ayah dan Bunda makan spageti juga. Setelah makan, Bunda membersihkan meja. Sarah dan Aziz, adiknya, pergi kekamar masing-masing. Mereka berdua tidak pergi kesekolah, tapi mereka sekolah lewat komputer.  Karena diluar masih ada wabah virus. Hari ini, Sarah belajar fisika sementara Aziz belajar jam. Waktu demi waktu berlalu, dan sekolah sudah selesai. Sarah dan Aziz tidak istirahat dulu, mereka mengerjakan tugas sekolah. Mereka berdua sudah biasa mengerjakan tugas setelah belajar, supaya bisa main bebas.

    Selesai mengerjakan tugas sekolah, Sarah dan Aziz membaca buku Bersama. “Eh, sudah waktunya sikat gigi!” ujar Sarah. Mereka berdua kemudian sikat gigi dan melanjutkan bacaan mereka. Bosan membaca, mereka menonton TV sambil makan kue apam buatan Bunda, “hm…lezat” ucap Aziz.

    Adzan dzuhur pun berkumandang, sudah waktunya sholat dan makan siang. Sarah, Bunda Ayah dan Aziz sholat dzuhur berjamaah.

    Setelah sholat dzuhur, mereka berempat makan siang Bersama. Makan siang kali ini adalah nasi goreng juga. “Rasanya sangat lezat” komentar Sarah. Beberapa menit kemudian, mereka sudah selesai makan siang. Dan waktunya untuk mereka bersantai.

    Sarah, bunda Ayah dan Aziz makan kue apam sambil menonton TV Bersama. Mereka sedang menonton berita. Beberapa jam kemudian, kue apamnya habis. “Yah….habis deh..” ucap Sarah dan Aziz bersamaan. “Gak apa-apa, bunda punya misro lho! Mau tidak?” Bunda menawarkan. “Wah! Kayaknya enak tuh! Mau bundaaaaa!!!” seru Sarah dan Aziz. Bunda pun pergi kedapur untuk mengambil misro itu. Beberapa menit kemudian Bunda Kembali ke ruang depan. Ayah, Sarah, dan Aziz mencobanya. “Wah enak” komentar Aziz. “nanti bikin lagi ya bun” ucap Ayah. “Enaknya sampai ke perut bun!” ujar Sarah bercanda. Beberapa jam kemudian, adzan ashar pun berkumandang. Mereka berempat sholat berjamaah. Kemudian mandi. Lalu lanjut menonton TV.

    Beberapa menit kemudian, berkumandanglah adzan maghrib. TV pun dimatikan dan mereka berempat mendirikan sholat maghrib berjamaah. Setelah sholat maghrib, mereka makan malam. Makan malam hari ini adalah nasi, sayur katuk dengan jagung dan ayam panggang. Benar-benar lezat sekali. Beberapa jam setelah makan malam, berkumandanglah adzan isya. Mereka berempat sholat isya berjamaah, kemudian makan cemilan. Lalu, beberapa menit setelah itu. Mereka sikat gigi lalu tidur. SementaraSarah selalu bangun jam dua belas malam untuk sholat tahajjud, berdzikir, berdoa, kemudian mengaji dan tidur Kembali.

    Tamat.....

    Misro : makanan yang terbuat dari singkong, bentuknya bulat dan diisi dengan gula aren kemudian digoreng.


Komentar

Postingan Populer