Abu Bakar Story #part 2

 Diriwayat kan dari Aisyah bin Abu Bakar radiyallahu anha, 🧕🏻 beliau berkata, "Saat Rasulullah salallahu alaihi wassalam wafat. Abu Bakar sedang berada di suatu tempat bernama As-Sunuh. Ismail berkata " Yaitu sebuah kampung, lalu Umar  👳 berdiri dan berkata 'Rasulullah tidak wafat!' Aisyah melanjutkan,  Umar berkata lagi. 'Demi Allah....Tidak terdapat sesuatu pun dalam hatiku melainkan perasaan bahwa beiau belum wafat, Allah pasti akan membangkitkan-nya dan akan di potong kaki-tangan mereka! (Yaitu kaki-tangan orang-orang yang mengatakan bahwa Rasulullah salallahu alaihi wassalam sudah wafat)'

Kemudian Abu Bakar datang dan membuka kain yang menutup wajah Nabi Muhammad saw. Lalu mencium wajah Rasulullah yang mulia sambil berkata, "Aku menebus dirimu dengan ibu dan bapakku, alangkah harum dan eloknya engkau saat hidup dan sesudah engkau mati..... demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya, sangatlah mustahil bila Allah akan menmpakan dua kali kematian kepadamu selama-lamanya." 

Lalu Abu Bakar keluar terus bilang, "Tahanlah bicaramu, wahai orang yang bersumpah (maksudnya Umar bin Khattab ra.)" Ketika Abu Bakar mulai ngomong, Umar duduk. Setelah memuji Allah Abu Bakar bilang, "Ingatlah....sesungguhnya, siapa saja yang menyembah Nabi Muhammad..maka, beliau sekarang udah wafat. Dan.....barang siapa yang menyembah Allah SWT....sesungguhnya Allah itu MahaHidup dan tidak akan pernah mati." Terus beliau membacakan sebuah ayat.....


Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)

(AZ-ZUMAR : 30)

Dan juga ayat......

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya para rasul. Apakah jika dia wafat maka kamu berbalik kebelakang (murtad), barangsiapa     yang berbalik kebelakang maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun: dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur

(ALI IMRAN : 144)



Berkata Ismail, "Maka......manusia mulai menangis terisak-isak. Lalu  kaum Anshar segera berkumpul dengan Saad bin Ubadah di Saqifah bani Saidah. Kemudian mereka berpendapat. 'Dari kami seorang pemimpin dan dari kalian (maksudnya Kaum Muhajirin) juga seorang pemimpin' Maka, Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarrah segera berangkat menuju majelis mereka. 'Demi Allah......aku sebenarnya tidak ingin berbicara melainkan aku sudah persiapkan kata-kata yang kuanggap sangat baik yang aku takutkan tidak disampaikan Abu Bakar.'


Terus, berpidatolah Abu Bakar dan perkataannya sungguh mengena, beliau bilang. "Kami yang jadi amir (pemimpin) lalu kalian yang menjadi wazir)" Kemudian Hubaib bin Munzir bilang. "Tidak! tetapi dari kami seorang pemimpin dan dari kalian seorang pemimpin pula!" Abu bakar jawab, "Tidak! tetapi kamilah yang menjabat sebagai pemimpin. Dan kalian menjadi wazir! sesungguhnya mereka (maksudnya Quraisy) yang paling mulia kedudukannya diantara bangsa arab dan yang paling tinggi nasabnya. Jadi, silahkan baiat Umar atau Abu Ubaidah!" Lalu spontan Umar menjawab. 


"Tapi engkaulah yang lebih pantas kami baiat! engkaulah pemimpin kami! orang yang paling baik diantara kami! dan orang yang paling Rasulullah cintai daripada kami!" kemudian Umar meraih tangan Abu Bakar dan membaiatnya, orang-orang pun juga membaiat Abu Bakar. Maka, jadilah ABu Bakar sebagai Khalifah pertama atau Khulafaur rasyidin pertama.

Diriwayatkan dari Aisyah radiyallahu anha beliau berkata, "Pandangan Rasulullah menengadah keatas dan berkata...."Tetapi yang kupilih adalah Ar-Rafiqul A'la (kekasih Allah yang Mahatinggi, 3x)" Aisyah radiyallahu anha melanjutkan, 


"Tidaklah perkataan mereka berdua (maksudnya Abu Bakar dan Umar) kecuali Allah SWT jadikan bermanfaat bagi manusia. Profile Umar yang tegas berhasil membuat orang munafik yang menyusup diantara Kaum Muslimin merasa ketakutan padanya. Dengan kepribadiannya.......Allah menolak kemunafikan, adapun, Abu Bakar. Beliau berhasil menggiring manusia kepada jalan kebenaran dan menyelamatkan manusia dari perpecahan sepeninggal Rasulullah salallahu alaihi wassalam setelah membacakan ayat:

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya para rasul. Apakah jika dia wafat maka kamu berbalik kebelakang (murtad), barangsiapa     yang berbalik kebelakang maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun: dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur

(ALI IMRAN : 144)

Bersambung..............

[Abu Bakar Story #part3]

Komentar

Postingan Populer